Minggu, 06 Juni 2010

2.193 Pelajar Samarinda Tidak Lulus

SAMARINDA. Jumlah pelajar yang tak lulus Ujian Akhir Nasional (Unas) di Kota Samarinda, benar-benar mencengangkan. Tercatat ada 2.193 pelajar yang harus mengikuti ujian susulan dari 8.053 peserta Unas.

Di Samarinda Ilir saja misalnya. Ada 216 pelajar tidak lulus, dari jumlah 1.618 peserta Unas yang berasal dari 14 SMA/MA dan SMK.

Jumlah pelajar yang tidak lulus terbanyak ada di SMA 11, Pelita 4, Sambutan. Di sana, dari 159 peserta Unas, 87 diantaranya tak lulus dan harus mengulang Ujian Nasional (Unas) susulan 10 Mei mendatang.

Bahkan, angka ketidak lulusan terparah terjadi di SMA Alkhairiyah, Jl Abul Hasan. Dari 30 peserta yang ikut ujian, tak satu pun pelajar yang dinyatakan lulus.

Berbeda di 2 sekolah lainnya, yaitu di SMA Sunodia, Jl Kartini dan SMK Farmasi, Jl P Hidayatullah. Dari 2 sekolah tersebut, 177 pelajar yang mengikuti Unas, semuanya dinyatakan lulus. Itu berarti, angka kelulusan didua sekolah tersebut mencapai 100 persen.

Kebanyakan dari mereka yang tidak lulus, kebanyakan jatuh di mata pelaharan Bahasan Indonesia. Meski ada juga yang memperoleh nilai rendah di mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika. Dan untuk jurusan IPA, mata pelajaran Fisika maupun Kimia, juga menjadi faktor yang membuat peserta Unas tak lulus.

"Jangankan kami yang pelajar, guru pembimbing saja mengatakan mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan di soal. Soal ujian yang waktu itu diujikan bagi kami benar-benar berat," keluh Daryati, pelajar SMA 11.

Sementara itu, menurunnya tingkat kelulusan juga terjadi di salah satu sekolah unggulan di SMAN 2 Samarinda. Jika pada tahun lalu sekolah ini meluluskan semua pelajarnya, tidak untuk tahun ini. Plh Kepala SMAN 2 Samarinda H Sarifuddin mengatakan, dari 260 pelajar kelas 3 yang mengikuti Unas pada awal Maret lalu ,34 diantaranya dinyatakan tidak lulus.

"Dari 34 pelajar yang tidak lulus, semua merata dari jurusan yang ada di SMAN 2. Tidak hanya dari program IPS, tetapi juga dari program bahasa dan IPA," ujar Sarifuddin.

Ia mengatakan, menurunya tingkat kelulusan tersebut bukan karena kualitas pelajar yang menurun apalagi kondisi bangunan sekolah yang belum rampung. "Tidak ada penurunan kualitas. Karena penurunan tingkat kelulusan pelajar SMA pada tahun ini terjadi secara nasional. Apalagi di Samarinda tingkat kelulusannya juga menurun drastis," tambahnya (http://www.sapos.co.id/berita/index.asp?IDKategori=279&id=6796)

0 Comentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes