Senin, 22 Desember 2014

Yang Perlu Diketahui Dalam Membuat Rumah Sarang Walet



Merancang rumah walet.

Bentuk rumah walet dewasa ini memiliki beragam model dan desain disebabkan oleh pengaruh dari teknik-teknik pengelolaan yang makin modern dalam mengembangkan kemajuan budidaya walet. Secara garis besar, pembagian rumah walet berdasarkan antara lain pada: - Ukuran luas bangunan rumah walet. - Model polosan atau sekat-sekatan. - Rumah satu tingkat atau lebih. Elemen pokok yang terdapat dalam rumah walet antara lain terdiri dari:

- Lubang pintu masuk orang.
- Lubang masuk burung (LMB).
- Lubang antar lantai (LAL) atau Void.
- Lubang antar ruang (LAR).
- Lubang inlet dan outlet udara atau Air Ventilation (AV).

Elemen pendukung yang terdapat dalam rumah walet antara lain:

- Sekat dinding untuk membagi ruang per ruang.
- Lagur atau sirip tempat walet membuat sarang.
- Bak penampung air (kolam air) atau mesin pengabut.
- Sound system. - Sarang imitasi.
- Fan
- Mechanical & Electrical (ME).

Pembagian ruangan-ruangan di dalam rumah walet antara lain:

- Adaptation Room (AR)
- Roving Room (RR).
- Nesting Room (NR).
- Equipments Room (ER).
- Extra feeding production room (EFR).

Pada prinsipnya, rumah walet dibangun dengan tujuan agar walet mau masuk kemudian menginap dan betah untuk tinggal sehingga pada akhirnya membuat sarang seperti yang diharapkan. Untuk mewujudkan hal ini dibutuhkan perencanaan awal yang matang. Idealnya adalah menyiapkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai dengan desain rumah walet yang baik. Bukan sebaliknya, desain rumah walet disesuaikan dengan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) yang seadanya. Memaksakan berdirinya sebuah bangunan rumah walet yang seadanya bisa berakibat terjadinya bongkar pasang yang pada akhirnya menjadi suatu pemborosan. Tidak ada ukuran standar luas bangunan rumah walet maupun model desainnya. Namun meski demikian, prinsip dasar dalam menentukan ukuran luas minimal rumah walet tidak boleh diabaikan. Prinsip dasar ini berdasarkan pada kemudahan-kemudahan yang diperlukan oleh burung walet untuk melakukan manuver terbangnya. Baik secara horizontal maupun kecenderungan terbang secara vertical. Memberikan kemudahan pada walet untuk melakukan manuver terbangnya bukan berarti harus membuat ruangan selapang-lapangnya. Ruangan yang berukuran relatif besar bisa berakibat burung baru akan sering berpindah-pindah tempat. Walet akan lebih lama menemukan tempat yang cocok untuk membuat sarang. Dan bisa menjadi fragile karena burung akan terpisah-pisah satu sama lain.

Adaptation Room (AR) adalah suatu ruangan yang berfungsi sebagai living adjustment sebelum walet berani melakukan eksplorasi lebih ke dalam dan dapat mencegah walet cepat keluar "tanpa merasa dijebak". Sebagai ruang perantara atau ruang transisi, maka sifatnya adalah optional. Jika memungkinkan, maka boleh dibuat.

Roving Room (RR) adalah ruang yang pertama kali dijelajahi oleh walet setelah melewati LMB. Sebenarnya tidak ada faktor signifikan yang membedakan antara Roving Room dengan Nesting Room, kecuali bila pada RR tersebut tidak diberikan sarana pendukung seperti pada NR. Dan memberikan perlakuan yang berbeda di antara keduanya, menurut pandangan saya itu adalah sebuah kekeliruan. Hal ini bisa dilihat pada contoh bentuk desain rumah walet minimalis, dimana RR dan NR menjadi satu dan tidak memiliki lubang antar lantai (LAL). Apabila terjadi pengembangan luas bangunan rumah walet akibat populasi yang mulai padat, apakah perlakuan terhadap ruangan tersebut akan berubah dan berbeda (karena berubah nama menjadi RR) dengan ruangan yang baru dibangun (NR)? Lantas kenapa pada rumah walet yang sudah mempunyai ruangan RR dan NR yang terpisah sejak awal tidak diperlakukan hal yang sama di antara keduanya? Karena kebanyakan orang menganggap bahwa RR adalah tempat numpang lewat walet menuju NR.

Nesting Room (NR) boleh dibilang sebagai tempat tujuan akhir setelah walet melakukan eksplorasi terhadap rumah walet. Oleh sebab inilah, maka NR mendapatkan porsi lebih dalam perlakuannya. Segala cara diupayakan di ruangan ini agar walet mau tinggal dan menginap selamanya serta mau membuat sarang seperti yang diharapkan semua penangkar walet. Di ruangan ini pula segala aplikasi yang diterapkan diamati dengan seksama. Mulai dari pola nesting plank dan bahan material yang dipakainya, suara walet yang dibunyikan, sampai dengan perubahan iklim mikro yang terjadi di dalamnya.

Equipments Room (ER) adalah ruang yang digunakan untuk menyimpan segala peralatan yang berkaitan dengan pengelolaan rumah walet, seperti; peralatan untuk panen sarang walet, sound system, dan alat-alat lainnya agar tidak mudah rusak karena pengaruh kelembaban yang tinggi.

Extra feeding production room (EFR) dipersiapkan bila ada rencana untuk memproduksi sendiri serangga yang diternak sebagai makanan tambahan bila memasuki musim kemarau.

Lubang masuk burung (LMB) adalah termasuk elemen yang terpenting dari rumah walet. Merencanakan ukuran dan posisi peletakan LMB tergantung pada lokasi dan desain rumah walet itu sendiri. Seperti pada lokasi yang bebas dari predator pemangsa walet (seperti burung hantu) bisa dibuat dengan ukuran yang relatif lebih besar. Untuk mengetahui posisi peletakan LMB yang paling baik, bisa dibuatkan LMB pada tiap-tiap sisi dindingnya lebih dahulu. Setelah mengetahui posisi LMB yang paling efektif dimasuki burung walet, maka lubang-lubang lainnya dapat ditutup kembali. Apabila terdapat lebih dari satu LMB yang sama-sama efektif, maka perlu disesuaikan kembali desain tata ruangnya agar tidak terjadi "kebocoran". Kebocoran yang dimaksud di sini adalah burung yang masuk dari LMB yang satu, tidak cepat keluar lagi lewat LMB yang lain. Jika penyesuaian desain tata ruang tidak memungkinkan, maka sebaiknya dipilih satu saja LMB yang terbaik.

Lubang antar lantai (LAL) adalah bagian dari salah satu elemen rumah walet yang menghubungkan ruang pada lantai yang satu dengan ruang pada lantai yang lainnya. [Baca: Antara Lubang Masuk Burung (LMB) dan Lubang Antar Lantai (LAL).] Lubang antar lantai (LAL) pada rumah walet bertingkat, ukuran dan posisinya ditentukan oleh ukuran ruangan tersebut dan ketinggian plafondnya. Dibandingkan dengan LMB, maka LAL mempunyai kelemahan bila dilihat dari sisi kemudahan walet melakukan manuver terbangnya. Tanpa elemen pendukung, maka walet-walet baru yang melakukan eksplorasi di tempat tersebut akan relatif lama beradaptasinya. Penggunaan suara walet dan pemasangan tweeter yang tepat adalah elemen pendukung yang paling tepat untuk menuntun walet-walet baru tersebut menyusuri dan melewati LAL.

Lubang antar ruang (LAR) adalah bagian yang lain dari elemen rumah walet yang menghubungkan ruang yang satu dengan ruang yang lainnya pada satu lantai yang sama. LAR bisa dibuat relatif lebih kecil (baca: sempit) ukurannya daripada LAL karena cara manuver terbangnya yang sama seperti ketika memasuki LMB.

Lubang inlet dan outlet udara atau Air Ventilation (AV) adalah lubang-lubang kecil yang dibuat pada dinding untuk keperluan mengatur keseimbangan kondisi suhu dan kelembaban di dalam rumah walet agar sesuai dengan habitat walet. Fungsi lain dari Lubang ventilasi adalah dapat menciptakan pola aliran udara sedemikian rupa di dalam rumah walet, sehingga dapat membantu mengarahkan burung masuk lebih ke dalam. Oleh karena itu jumlah lubang udara (AV) sangat relatif, tergantung pada kebutuhan yang disesuaikan dengan desain rumah waletnya.

Sekat Dinding dibutuhkan pada rumah walet yang berukuran cukup besar sebagai pembatas/pemisah ruangan. Sekat-sekat ini bukan hanya sekedar untuk membagi ruang per ruang, tetapi juga berfungsi untuk menstabilkan suhu dan kelembaban di dalam rumah walet, mencegah terjadinya cross ventilation, mengurangi intensitas cahaya yang masuk, meredam polusi suara dari luar rumah walet, mempermudah burung menghapal tempat sarangnya, dan lain sebagainya.

Lagur atau sirip merupakan sarana tempat walet membuat sarang. Penataan polanya mengikuti tata ruang rumah walet yang ada. Lagur ini bisa dibuat dari beberapa bahan material, seperti; kayu, beton cor, aluminium, dan lain sebagainya. Lebarnya mulai dari 12cm hingga 20cm. Jarak antar lagurnya pun bervariasi, mulai dari 20cm hingga 50cm. Pola pemasangan nesting plank sangat beragam, namun yang paling umum dipakai peternak walet adalah model kotak-kotak (kotak tahu) dan model garis-garis sejajar. Ada juga pola model piramid terbalik atau model susun anak tangga terbalik. Apapun bahan material dan bentuk modelnya, nesting plank harus memiliki sifat yang kokoh, kasar permukaannya dan tahan lama. Untuk mempercepat dan mempermudah burung-burung muda belajar membuat sarang untuk pertama kalinya, maka sebaiknya diberikan sarana tambahan pada nesting plank tersebut berupa sarang buatan (imitasi) atau potongan dari styrofoam atau apapun yang dapat menjadi dudukan pondasi awal sarang walet. Bisa juga dibuatkan alur (groove) pada nesting plank tersebut. Treatment pada nesting plank akan menentukan berhasil tidaknya pengembangan populasi di kemudian hari.

Bak penampung air (kolam air) atau mesin pengabut sangat membantu untuk menaikkan kadar air di udara pada rumah walet di kawasan beriklim panas. Kelembaban (RH) yang mencapai kestabilan ideal sangat mempengaruhi walet dalam membuat sarangnya. Terlalu kering atau terlalu lembab akan menyulitkan walet membuat sarang. Selain itu juga akan berakibat menurunkan grade sarang.

Sound system saat ini sudah menjadi jantung dalam budidaya walet. Bahkan boleh dibilang, tanpa ada sound system di rumah walet maka bukanlan sebuah rumah walet. Demikian penting perannya, sehingga elemen pendukung yang satu ini banyak mendapatkan porsi perhatian yang paling besar, sehingga kemajuan perkembangannya dalam teknik dan aplikasinya sangat pesat. Mulai dari yang konvensional sampai yang modern. Mulai dari yang sederhana sampai yang rumit. Maka bila kita berbicara soal sound system dan suara walet, tentunya akan menyita waktu yang sangat panjang dan seolah-olah tidak ada habisnya.

Pengalaman panjang saya mengamati suara walet selama bertahun-tahun belum tuntas hingga kini. Selalu ada yang baru dan baru terus. Awal mula saya mengenal penggunaan sound system dalam dunia perwaletan masih dengan sistem suara mono. Maksudnya, lagu suara walet yang digunakan untuk suara panggil (suara luar) sama jenis lagu suaranya dengan suara untuk di dalam rumah walet (suara inap). Kemudian maju setahap lebih maju, yaitu lagu suara walet untuk memanggil walet berbeda dengan lagu suara walet untuk membuat walet mau menginap. Perkembangan berikutnya adalah, lagu suara panggil memakai dua lagu suara walet yang berbeda, begitu juga untuk suara inap memakai sedikitnya dua macam lagu suara walet. Dan belakangan ini, teknik tata suara walet sudah memanfaatkan teknik surround. Aplikasi teknik surround dalam dunia perwaletan berbeda dengan aplikasi teknik surround seperti dalam home theater.

Dalam dunia walet, tidak dibatasi oleh sistem 5.1 atau 7.1, tetapi bisa mencapai belasan bahkan puluhan tweeter. Tergantung kesanggupan sang composer dalam membuat lagunya. Hal ini memang masih baru dan belum lazim diterapkan dalam dunia budidaya walet. Dibandingkan dengan sistem tata suara walet yang sederhana, tentu saja sistem tata suara walet dengan menggunakan teknologi surround akan memiliki selisih yang jauh dalam hal besarnya biaya. Tingkat kesulitan dalam pembuatannya pun juga jauh lebih rumit. Sebandingkah efektifitas yang dihasilkannya? Hal ini pun belum pernah dipublikasikan. Bagi penangkar walet yang merasa "sudah puas" dengan apa yang ada, tentu teknik tata suara walet seperti ini tidak akan diminati.

Sumber Dari : M
adifas Wiftlet

Minggu, 26 Juni 2011

Kode Error Canon MP258 dan Cara Mengatasinya


Kode Error Canon MP258 dan Cara Mengatasinya :
Kode Error MP258 ada 2 jenis kode, yaitu :
1. yg menggunakan huruf depan P, misal P07
2. yg menggunakan huruf depan E, misal E05

Kode Error P Canon MP258 :
P02 (Carriage error)
Solusi :
1. Pastikan tidak ada benda asing yg nyangkut di roll printer.
2. Bersihkan dan cek encodernya, mungkin kena cipratan tinta.

P03 (Line feed error)
Penyebab : Timing Disk kotor / rusak.
Solusi :
1. Cek timing disk sensor di sebelah kiri printer
2. Cek dan bersihkan boardnya.

P05 (ASF sensor error)

Penyebab : sensor pendeteksi kertas Canon MP258 Error.
Solusi :
Coba ganti salah satu spare part berikut ini :
• ASF / PE sensor unit.
• Motor .
• Board Printer Canon MP258.

P06 (Internal temperature error):

Penyebab : panas yg berlebihan di dalam printer Canon MP258.
Solusi :
1. Bersihkan bagian dalam printer MP258.
2. ganti Board Printer MP258

P07 (Ink absorber full):
Penyebab : Ink Counter Full / Penuh, Printer Canon MP258 minta di reset pakai Software.
Solusi : Reset Printer Canon MP258 dengan menggunakan software

P08 (Print head temperature rise error):
Penyebab : Head terlalu panas, melebihi ambang batas, biasanya Catridge warnanya
Solusi :
Coba ganti catrid warna Printer Canon MP258.

P09 (EEPROM error)

Penyebab : EEPROM board Canon MP258 mengalami Corrupt atau rusak.
Solusi :
1. ganti Board Printer Canon MP258.

P15 (USB VBUS over current)
Penyebab : Printer kelebihan arus dari kabel USB Printer Canon MP258.
Solusi :
1. Coba Ganti Kabel USB Printer Canon MP258.
2. Jika masih rusak, ganti Board Printer Canon MP258.

P20 (Other hardware error)
Penyebab : kerusakan hardware lainnya
Solusi :
ganti Board Printer Canon MP258.

P22 (Scanner error)
Penyebab : scanner tidak berfungsi
Solusi :
1. Ganti scanner Printer Canon MP258.
2. Ganti Board Printer Canon MP258.

Kode Error E canon MP258 :

E04 : Catridge canon MP258 tidak terpasang dengan baik.
Solusi : Ambil catridge, trus pasang lagi

E05 : Catridge canon MP258 tidak terpasang dengan baik atau salah satu catrid ada yg rusak
Solusi :
1. Ambil catridge, trus pasang lagi
2. Ganti catridge jika ada yg rusak

E14 dan E15 : Catridge canon MP258 tidak terpasang dengan baik.
Solusi : Ambil catridge, trus pasang lagi

E13 dan E16: Ink has run out / catridge minta di reset.
Solusi :
Tekan tombol STOP / Reset selama 5 – 15 detik tunggu sampai led display berproses.

Semoga bermanfaat,…


sumber http://www.kabar-terkini.info

Rabu, 22 Juni 2011

ISL dan LPI



Jakarta - Keberadaan ISL dan LPI sudah selayaknya tak lagi diributkan lagi. Para pemain dan pelatih, sebagai aktor yang terlibat langsung di lapangan, sama sekali tak mempermasalahkan adanya dua kompetisi tersebut.

Publik seakan terbelah saat Liga Primer Indonesia (LPI) lahir. Keberadaannya selalu dibandingkan dengan Indonesia Super League (ISL) yang sudah lebih dulu ada.

Tak cuma di level elit, "persaingan" LPI dan ISL ikut menjalar ke level bawah. Tak jarang suporter tim yang bermain di dua kompetisi tersebut saling ejek dan merasa timnya lebih baik.

Yang patut disyukuri, para pelatih dan pemain ternyata tetap akur meski bermain di dua kompetisi berbeda. Kebersamaan mereka akan tersaji di lapangan dalam laga Starbol yang akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Rabu (22/6/2011) sore.

"Tanpa kita sadari, ternyata besok mempertemukan pemain dari ISL dan LPI. Ini bukti bahwa di grass root, tak ada apa-apa. Pelatih, pemain, akan terus berkompetisi bersama," ungkap pelatih tim Dream Team of Indonesia, Rahmad Darmawan, dalam jumpa pers di Blitz Megaplex, Pacific Place, Jakarta, Selasa (21/6/2011).

"Sekali lagi, ini satu hal yang positif. Sepakbola harus dikembalikan ke makna aslinya, yaitu mencari kawan sebanyak-banyaknya," tambah Rahmad.

Pernyataan Rahmad diamini oleh pelatih International Team, Jacksen F. Tiago, dan dua pemain yang akan berlaga dalam laga Starbol, Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto.

"Maknanya besar sekali, bahwa tidak ada perbedaan di antara kita. Saya juga sering menonton LPI, untuk melihat kalau ada pemain yang bisa kita ambil. Yang jelas, di lapangan kita akan menunjukkan yang terbaik," tegas Jacksen.

"Ini kumpulan pemain dari tiga generasi. Generasinya saya, generasinya Ponaryo (Astaman), dan generasinya Firman (Utina). Ini membuktikan bahwa pemain tetap bersatu untuk membangun sepakbola lebih baik ke depan," kata Bima.

"Kita sebagai pemain merasa terpanggil dan merasa prihatin dengan kondisi sekarang ini. Kalau pemain nggak ada masalah, kenapa harus ribut-ribut," timpal Kurniawan.


Sumber detik.com

Pembukaan PENAS KTNA Ke-13 tahun 2011/2012 di Kutai Kartanegara


Pekan Nasional ini merupakan Pekan nasional yang terbesar dan termegah karena Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan(PeNas KTNA) yang diadakan di Kutai Kartanegara , Kalimantan Timur, ini jumlah pesertanya 30.000 orang yang pesertanya merupakan Anggota KTNA, Petani dan Nelayan Di seluruh Indonesia, Negara-negara di ASEAN beserta berasal dari Petani dan nelayan Jepang.

Pekan Nasional KTNA ke-13 ini pembukaannya dilakukan di stadion Madya Aji Imbut, kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

Stadion Madya Aji Imbut

Dalam acara Pembukaan Pekan Nasional KTNA ke-13 ini, ada beberapa tokoh yang memberikan sambutan-sambutannya :(yang berhasil Diliput)

-Sambutan Oleh Ir. Winarno Tohib(ketua Umum Penas KTNA ke 13)
Didalam Konteks pidatonya beliau berkata :

"Pemberdayaan Pertanian dan Nelayan harus ditingkatkan dengan pengembangan Teknologi yang dapat menunjang semua itu adar kemajuan pertanian dan nelayan dapat ditingkatkan"

disamping itu beliau juga ada membahas beberapa penjelasan kegiatan yang ada di dalam Penas KTNA ke-13 di kaltim, dan beliau juga menjelaskan bahwa sumber dana Pekan Nasional KTNA ke-13 ini Didapat dari Peserta dan peninjau KTNA, APBD Provinsi Kaltim, APBD Kabupaten Kutai Kartanegara serta Perusahaan BUMN maupun Swasta yang bergerak di bidang Agro Bisnis.

-Sambutan oleh Dr.H.Awang Faroek Ishak(Gubernur Kaltim)
didalam konteks pidatonya beliau menyampaikan beberapa yaitu :

"Berharap Agar rencana Tata Ruang dan energi segera dituntaskan oleh dinas terkait"

"Mari jadikan Penas KTNA ke-13 untuk membangkitkan semangat Pertanian dan perikanan"

-Sambutan Oleh H.Suswono(Menteri Pertanian)
Dalam Konteks pidatonya beliau menyampaikan beberapa hal :

"Peningkatan di diversi pangan dimaksudkan untuk pengurangan penggunaan Rice dan terigu"

"semoga penas ini mampu memberikan inspirasi serta kemajuan nelayan dan petani"

"Semoga dalam waktu 5 sampai 8 tahun kedepan petani Indonesia mampu Swamsembada Beras"

-Sambutan Sekaligus Pembukaan penas KTNA Oleh H.Budiono(Wakil Presiden RI/RI 2)
Dalam Konteks Sambutannya wakil Presiden menyampaikan :

"Kita hidup didunia yang tidak pernah sepi dari tantangan, hanya 1 tantangan yang terbesar bagi bangsa ini untuk saat ini yaitu bagaimana kita cukup memenuhi ketahanan pangan di era pemanasan global untuk saat ini(Food security)"

"Dalam kondisi global seperti saat ini tidak ada pilihan kecuali mengamankan diri kita dan kita menginginkan harga pangan stabil dan cukup bagi seluruh rakyat indonesia"

"Kita semua harus bekerja bersama-sama, Tugas ini adalah tanggung jawab kita demi kelangsungan bangsa ini, untuk anak cucu kita"

setelah sambutan sambutan beberapa tokoh pembukaan Penas KTNA pun dibuka oleh Wakil Presiden budiono dengan memukul Gong 3 kali.
setelah acara tersebut adalah acara-acara hiburan.


English Version
National week is the largest and grandest national because of the National week Performing Mainstay Contact Farmers and Fishermen (Penas KTNA) held in Kutai, East Kalimantan, the number of participants was 30,000 people, with participants KTNA Members, Farmers and Fishermen Throughout Indonesia, the State- ASEAN countries and their farmers and fishermen from Japan.

National week Performing KTNA to-13 is performed in its opening Imbut Aji Madya stadium, Kutai, East Kalimantan

In the opening ceremony of the National Performing KTNA to-13, there are some people who gave a speech-speech: (which successfully covered)

-Speech By Ir. Winarno Tohib (General chairman Penas KTNA to 13)
In the context of his speech he said:

"Empowerment of Agriculture and Fishermen should be improved with the development of technology that can support all of that progress Adar agriculture and fishing could be improved"

besides that he also discusses several explanations of the activities in the Penas KTNA to-13 in kaltim, and he also explained that the financial resources of the National week Performing KTNA to-13 is Derived from the participants and observers KTNA, East Kalimantan Provincial Budgets, Budgets Kutai Regency as well as state-owned and private companies engaged in Agro Business.

-Speech by Dr.H.Awang Faroek Isaac (East Kalimantan Governor)
within the context of a speech he delivered some of which are:

"Hoping To plan Spatial and energy be resolved by the relevant agencies"

"Let's make Penas KTNA to-13 to evoke the spirit of Agriculture and Fisheries"

-Speech by H. Suswono (Minister of Agriculture)
In the context of a speech he delivered several things:

"The increase in the diversion of food intended for the reduction in the use of Rice and flour"

"PENAS hopefully this can provide inspiration as well as the progress of fishermen and farmers"

"Hopefully within the next 5 to 8 years of Indonesian farmers are able Swamsembada Rice"

Opening-Speech Simultaneously PENAS KTNA By H. Budiono (Vice President / RI 2)
In the context of the vice president delivered his speech:

"We live in this world who have never deserted from the challenge, only one of the biggest challenges for this nation today is how we are sufficient to meet food security in an era of global warming for the time being (food security)"

"In a global condition as currently there is no choice but to secure ourselves and we want stable prices and adequate food for all people of Indonesia"

"We must all work together, this task is our responsibility for the survival of this nation, for our children and grandchildren"


speech after speech opening several prominent KTNA Penas was opened by Vice President Budiono with Gong hit 3 times.
after the event is entertainment events.

Sumber http://karya-ian.blogspot.com

Bintang Asing Kalahkan Bintang Lokal 2:0


Jakarta - Pertandingan persahabatan Starbol akhirnya dimenangi oleh para pemain asing yang tergabung dalam Tim Putih. Greg Nwokolo dkk. menaklukkan bintang-bintang ISL dan LPI dengan skor 2-0.

Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (22/6/2011), itu, tim pemain bintang lokal yang tergabung dalam Tim Merah tampak didominasi oleh sang lawan. Bambang Pamungkas, Andik Virmansyah dan Firman Utina akhirnya harus menelan kekalahan.

Gol-gol kemenangan Tim Putih, yang dilatih oleh Jacksen F. Thiago, semuanya tercipta di babak pertama. Kedua gol itu diciptakan oleh Emmanuel De Porras di menit kelima dan Beto di menit ke-22.

Catatan menarik, kedua gol itu diarsiteki oleh Giovanni van Bronckhorst melalui umpan-umpannya. Pemain berdarah Maluku itu tampil selama 45 menit, sebelum diganti pada awal babak kedua.

Jalannya Pertandingan

Tim Putih langsung menggebrak. Ketika pertandingan baru berjalan empat menit, Beto memberikan ancaman setelah menerima operan terobosan dari luar kotak penalti. Ia tinggal berhadapan dengan kiper Kurnia Mega, namun sepakannya masih bisa dihalau oleh kiper Arema tersebut.

Tim Putih kemudian mendapatkan tendangan sudut dan dari tendangan sudut itulah proses gol pertama mereka berawal.

Dari tendangan sudut yang dieksekusi dengan cepat, bola jatuh ke kaki Giovanni van Bronckhorst. Umpan silang mantan pemain Arsenal dan Barcelona itu disambut oleh Emmanuel De Porras dengan sundulan dan bola pun mengarah ke tiang jauh.

Gol itu sempat dihalau oleh Kurnia, namun bola sudah lebih dulu melewati garis sehingga gol pun dianggap sah. Skor berubah di menit kelima pertandingan.

Beto kemudian menggandakan keunggulan Tim Putih pada menit ke-22 dan lagi-lagi van Bronckhorst yang menjadi penyumbang assist-nya.

Umpan jauh dari sang bek kiri diterima oleh Beto yang tak terkawal. Ia menggiring bola sendirian ke dalam kotak penalti, sebelum akhirnya melewati Kurnia. Beto pun dengan tenang menceploskan bola ke gawang yang sudah kosong.

Tim Merah sempat mendapatkan peluang emas di menit 29 ketika tusukan Okto Maniani dari sisi kiri diterima oleh Firman Utina yang berada di sisi kanan. Sial bagi Firman, sepakannya masih melambung jauh.

Peluang Andik Virmansyah di menit 42 juga masih belum menemui sasaran. Sepakan penyerang Tim Merah itu dari luar kotak penalti masih melambung di atas mistar.

Di akhir babak pertama, Tim Putih kembali mendapatkan peluang. Umpan Beto diterima Greg Nwokolo yang berlari di sisi kiri. Setelah mengecoh beberapa bek lawan, Greg melepaskan sepakan ke tiang jauh, namun bola masih melebar.

Pertandingan di babak kedua tak banyak menghasilkan peluang emas di babak pertama. Tim Merah mengganti seluruh pemainnya. Ponaryo Astaman, Bambang Pamungkas, hingga Kim Jeffrey Kurniawan dan Arif Suyono dimasukkan.

Sampai peluit terakhir pertandingan, skor 2-0 untuk kemenangan Tim Putih.

Sumber Detik.com

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes